TUGAS ILMU BUDAYA DASAR SOFTSKILL
“Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan”
Disusun Oleh:
Nama :
Amer azzizu rahman ( 10214956
)
Kelas : 1EA35
Jurusan : MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI
Universitas Gunadarma
Semester PTA 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat rahmatnya makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya. dan langsung di terapkan ke makalah.Didalam makalah ini
penulis mencoba untuk membuat materi diatas saling berhubungan namun, penulis
yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan. Terima kasih
kalimalang, 19 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I :
Pendahuluan………………………………………………………….
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Tujuan………………………………………………………
C. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………
BAB II :
Pembahasan……………………………………………………………………
2.1 Ilmu pengetahuan…………………………………………………..
2.2 Teknologi……………………………………………..
2.3 Kemeskinan ………………………………………………
2.4 Hubungan antara Ilmu pengetahuan ,
Teknlogi dan Kemeskinan…
2.5 Studi kasus…………………………………….
BAB
III :
Penutup………………………………………………
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
3.2 Pendapatan…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan sering sekali dikaitkan dengan ilmu pengetahuan.
Banyak orang yang menilai bahwa orang yang miskin itu berarti orang yang
memiliki ilmu pengetahuan yang kurang sehingga mereka tidak mampu untuk
mencapai penghasilan yang banyak, atau bahkan ereka cenderung malas untuk
bekerja.
Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru yang
dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Banyak orang yang terus menerus menggali ilmu utuk dapat menciptakan
sesuatu yang baru dan mempermudah pekerjaan individu atau kelompok. Tetapi
tanpa sadar memiliki dampak negatif bagi kalangan masyarakat tertentu. Sehingga
menyebabkan perekonomian yang tidak merata.
B. Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah kali ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Ilmu Sosial Dasar tentang Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat, memberikan informasi dan menjelaskan
pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan ?
Apa yang dimaksud dengan teknologi ?
Apa yang dimaksud dengan kemiskinan ?
Apa kaitan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
?
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Ilmu Pengetahuan
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu.
Jika dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Secara umum, Ilmu pengetahuan merupakan suatu pangkal
tumpuan (objek) yang sistematis, mentoris, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif.
Jadi ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi
seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu
pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya.
Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar
untuk melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya
dari buku pelajaran saja. Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa diambil dari
berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, radio, komik sains, ataupun
pengalaman seseorang bahkan dari kitab suci.
Syarat-syarat ilmu pengetahuan
Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari
satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun
bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena
masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut
kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek
penunjang penelitian.
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada
metode ilmiah.
Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan
menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran
universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga
bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang
dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan
manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu
sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
2. 2 Teknologi
Pengertian Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu
“La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam
upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui
barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia
untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana
juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani :
“techne“) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah
“teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia.
Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan
kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang,
benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi
bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di
dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta
yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi
suatu “daya pencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada
gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang
lain.
Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan engineering untuk
mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi
manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
2. 3 Kemiskinan
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya
mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan
pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan
dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan
dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial
biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah
politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Penyebab Kemiskinan :
penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga;
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam
lingkungan sekitar;
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan
dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat
(negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau
rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
2. 4 Hubungan antara
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak
terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan
digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”.
Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai
seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang
saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara
teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah
mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka
kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah.
Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan
teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian
yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu
sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti
kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan
manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur
politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi
yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur
ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran,
hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum
dapat membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan
adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang
pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan
menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang
pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka suatu usaha dengan
memanfaatkan teknologi yang ada.
2. 5 Studi Kasus
Seorang anak dari kalangan menengah kebawah menyelesaikan
study dengan gelar ahli dalam medis (kedokteran). Semua tak lepas dari dorongan
spiritual dan material orang tua yang jerih payah untuk mewujudkan impian sang
anak. Jelas bahwa ilmu penngetahuan yang dulu pernah di gapai semasa sekolah
menghantarkan dia kini mejadi seorang yang begitu sibuk dengan tanggungjawabnya
kepada para pasiennya. Keahliannya yang didukung dengan berbagai alat medis
sangatlah berguna untuk medukung alat dalam pekerjaannya, dari sebuah alat
teknologi seperti stetoscop dll. Saking sibuknya dia tidak peduli akan kondisi
keluarganya sendiri di rumah terutama orang tuanya yang semakin bertambah usia
dan beberapa penyakit menggerogoti orang tua itu. Dengan keterbatasan yang ada,
orang tuanya yang lebih memilih untuk meminum obat-obatan yang di warung dengan
alasan harga yang terjangkau, dan tanpa memperdulikan bahwa anaknya adalah
seorang ahli kesehatan.
Melihat dari kasus tersebut terlihat bahwa ilmu pengetahuan
dan alat teknologi belum seutuhnya dapat mengubah kemiskinan. Mungkin itu
adalah sebagian contoh sederhana yang dapat kita temui di berbagai kalangan.
Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan (culture of proverty)
atau suatu subkultur yang mempunyai struktur dan way of life yang telah menjadi
turun – temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yang membudayakan) itu
disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti
transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat,
kolonialisme, dsb. Obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama dan meluasnya.
Kemiskinan di antaranya di sebabkan oleh struktur ekonomi,
maka terlebih dahulu perlu memahami inti pokok dari suatu subjek dan objek, dan
antara subjek – subjek komponen-komponen yang merupakan bagian dan suatu
sistem. Maka permasalahan struktur yang penting dalam hal ini adalah pola
relasi. Ini mencakup masalah kondisi dan posisi komponen (subjek-subjek) dari
struktur yang bersangkutan dalam keseluruhan tata susunan atau sistem dan
fungsi dari subjek atau komponen tersebut dalam keseluruhan fungsi dan sistem.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan
kemiskinan. Terutama dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke
tahun. Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada demi
kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor penybaran perekonomian yang
tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan dengan
maksimal.
3. 2 Pendapat
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat cepat
dewasa ini. Banyak sekali penemuan-penemuan baru yang telah dirilis untuk
mempermudah suatu pekerjaan. Begitu banyak orang yang terus menggali ilmunya
untuk menciptakan sesuatu. Tetapi di lain sisi masih banyak orang bahkan tidak
bisa membaca. Padahal sumber daya manusia yang dapat membantu mereka yang
kurang beruntung tersedia sudah semakin banyak. Tetapi banyak dari mereka yang tidak
peduli dan fokus terhadap dirinya sendiri. Pemerintah juga kurang memberi
kebijakan yang berarti yang baik bagi masyarakat modern maupun masyarakat tidak
modern dengan kemiskinan yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab8-ilmu_pengetahuan_teknologi_dan_kemiskinan.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar